ISLAMIC QUOTE OF THE DAY

‎"Pangkal dari semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah." { Abu Sulaiman Addarani }

Thursday, April 26, 2012

Adab Dalam Berbeda Pendapat







بسم الله الرحمن الرحيم





Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.


Sahabatku sekalian yang di Rahmati oleh Allah 

Subhanahu wata'ala..



Dalam Artikel ini kami akan membahas tentang :

     

ADAB DALAM BERBEDA PENDAPAT.


....

Bagaimanakah Adab Dalam Berbeda Pendapat?




Ok, langsung saja kita mulai artikelnya...




Berbeda pendapat? itu pasti. tidak ada seorangpun didunia ini yang pendapatnya selalu sama dengan orang lain. sekali atau dua kali pastilah ada perbedaan. secara penciptaan manusia saja telah berbeda-beda entah itu dari warna kulitnya, apa lagi dari sifatnya. dan dalam penciptaan alam semesta ini juga semuanya berbeda-beda. bahkan hal-hal yang Allah jadikan berpasang-pasang memiliki banyak perbedaan.
Langit dan bumi jelaslah beda, akan tetapi Allah menjadikan langit dan bumi sebagai pasangan sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an.

Siang dan malam, apakah sama? jelas berbeda, entah itu sifat atau wujud. dan Allah menjadikannya berpasangan.

Panas dan dingin. apa kesamaannya?  






Panas identik dengan sesuatu yang membakar, sedangkan Dingin identik dengan sesuatu yang membekukan. panas dan dingin adalah sifat yang berlawanan akan tetapi mereka itu berpasangan.


betul kan ? hehe...


Dan kita sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan berbagai rupa dan sifat. yang begitu rumit hubungannya dengan hal-hal disekitarnya. yang begitu komplek masalah-masalahnya. yang juga memiliki banyak pandangan-pandangan, yang jelas itu berbeda-beda.

Dan kita sebagai seorang muslim, tidak peduli apapun madzhabnya. apakah layak saling mencela karena perbedaan?! apakah layak saling memvonis bahwa pendapatnya adalah yang paling benar?! dan mengatakan yang lainnya "salah dan sesat"?!   ( Nah loh, Admin ngamuk ) 

 hehe...

Jika memang pendapatnya adalah benar dan yang lainnya salah, apakah cara menyampaikan kebenaran itu dengan mengatakan "salah/sesat" kepada yang lainnya?! apakah itu cara yang baik?! apakah begitu adab seorang muslim dalam menyampaikan?! jika iya, ajaran siapakah itu? apakah Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam- mencontohkan cara penyampaikan dengan mengatakan-mengatakan seperti itu?!


Coba renungkan kejadian berikut :

Ketika Rasulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- wafat. kesedihan menimpa semua sahabat beliau. tak terkecuali Umar bin Al-Khattab -radhiallahu 'anhu- yang menyatakan bahwa Nabi -shalallahu 'alaihi wasallam- tidak wafat. maka Abu Bakar -radhiallahu 'anhu- membaca ayat berikut :

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِنْ مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ

Artinya : "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali Imran : 144)

Subhanallah... 

Maka jatuhlah pedang Umar dari tangannya. dan yakin bahwa Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- telah wafat.

Ketika Abu Bakar mendengar Umar mengatakan bahwa Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam- tidak meninggal lalu apakah Abu Bakar mengatakan bahwa Umar "sesat"?!

Begitulah sikap para sahabat ketika berselisih. selalu mengembalikan kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah. dan termasuk dari adabnya adalah tidak memvonis bahwa diri kita paling benar dan yang lainnya salah atau bahkan sesat. semoga ummat Islam tidak selalu saling menyalahkan, akan tetapi mari sama-sama duduk dan mencari kebenaran.

Wallahualam Bishawab...

Sekian Artikel tentang Adab Dalam Berbeda Pendapat.



Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh ....

Keep Istiqomah !

Salam Ukhuwah :)





Tuesday, April 17, 2012

Perbedaan antara Infaq dan Shodaqoh





Kita sering mendengar kata-kata Infaq & Shodaqoh, tapi taukah kita perbedaan nya ?



Nah bagi yang belum tahu, admin mau nge share nih hehehe...



- Perbedaan Infaq dan Shodaqoh.



Secara makna, infaq dan shodaqoh adalah sama. karena kedua-duanya sama-sama digunakan untuk amalan wajib dan sunnah. Allah berfirman :

 وَلَا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً وَلَا يَقْطَعُونَ وَادِيًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ



Artinya : "dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. " (QS At-Taubah : 121)


Allah juga berfiman :

                                         وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً

 Artinya : "Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan." (QS An-Nisa' : 4)


Pada dua ayat diatas, Allah menyebut kedua-duanya untuk amalan wajib dan sunnah.

 - Pihak yang berhak menerima Sedekah / Infaq

 Pertama : yang paling berhak adalah keluarga (istri dan anak-anak).

Allah berfirman :

 وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ 

 Artinya : "Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf." (QS Al-Baqoroh : 233)

 Juga firman-Nya :

                                       الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ 

 Artinya : "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. " (QS Al-Baqoroh : 3)

 Jumhur (kebanyakan) ulama mengatakan dalam hal nafkah : nafkah disini meliputi nafkah wajib kepada keluarga, anak-anak dan kerabat-kerabat serta meliputi shodaqoh mustahabbah (sunnah). (Sumber Tafsir Al-Mannar)

 Sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- pada haji wada' :


 اتقوا الله في النساء، فإنهن عوان عندكم، أخذتموهن بأمانة الله ، واستحللتم فروجهن بكلمة الله ، ولهن عليكم رزقهن وكسوتهن بالمعروف 

 Artinya : "bertakwalah kepada Allah pada istri-istri kalian. karena sesungguhnya mereka berada dalam tanggungan kalian. kalian telah mengambil mereka dengan (sebagai) amanah dari Allah, dan kalian telah halalkan mereka untuk kalian dengan nama Allah. dan hak mereka atas kalian adalah nafkah sandang pangan dengan cara yang baik." (HR Muslim dan Abu Daud) 

Kedua :   keluarga termasuk ayah dan ibu.

Sebagaimana firman Allah :

 الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ 

 Artinya : "(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. " (QS Al-Baqoroh : 3) 

Ketiga : kerabat-kerabat yang tidak mampu.

sesuai tafsir ayat diatas. karena setiap orang menanggung dan diwajibkan atas nafkah keluarganya dan yang paling dekat dan terdekat.


 - 8 asnaf (pihak) penerima zakat.



Allah berfirman :

 إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ 

 Artinya : "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS At-Taubah : 60)

 Allah menentukan 8 pihak yang berhak menerima zakat. orang fakir, miskin, pengurus zakat, mu'allaf, untuk memerdekakan budak, yang berhutang, untuk yang dijalan Allah dan yang bepergian yang kehabisan bekal.

 Akan tetapi makna dari orang fakir dan yang lainnya sendiri adalah umum yang meliputi orang fakir dari keluarga dan kerabat, dan orang fakir dari luar keluarga. begitu juga seterusnya. maka orang fakir dari orang-orang terdekatlah yang diutamakan dari pada orang lain. bagaimana mungkin seseorang mengurus orang lain sedangkan keluarganya tidak diurus sama sekali?!

 Maka ulama sepakat, bahwa paling dekat diutamakan. dan yang paling dekat bagi seorang adalah istri dan anak-anaknya, ayah dan ibu, serta saudara-saudara yang paling dekat dan terdekat.

 - Menyisihkan sebagian penghasilan untuk orang tua. 

 Ketika anda menyisihkan sebagian penghasilan anda untuk ayah ibu anda, maka anda telah melaksanakan shodaqoh wajib, karena setelah anda menikah anda juga memiliki tanggungan atas orang tua anda (lihat perkataan jumhur ulama tentang nafkah wajib diatas).

 - Yang paling dekat kemudian yang terdekat.

 Ketika anda mempunyai saudara yang membutuhkan bantuan anda, sedangkan anda mampu, akan tetapi anda tidak membantunya malah membantu orang jauh, maka sebaiknya anda memprioritaskan orang-orang terdekat terlebih dahulu dari pada yang lainnya (lihat penjelasan tentang 8 pihak yang berhak menerima zakat diatas).

 Jika anda telah terdaftar sebagai donatur salah satu yayasan yatim piatu, maka anda bisa menjelaskan kepada pihak yayasan tentang keadaan kerabat anda. dan jika anda diberi kelebihan lagi dari rezeki anda, maka anda dapat menjadi donatur bagi kedua-duanya.


Nah jadi, udah tau kan perbedaannya ?


Kalo belum tau ya baca lagi hehehe :p





Sekian dulu ya sahabat-sahabat ... Semoga Bermanfaat  :)


Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh ..


Mau download presentasi Islami ? DISINI

Dan Kajian Islami juga ? DISINI

Jazakumullah Khairan atas Kunjungan & Komentarnya .

Friday, April 13, 2012

Download Kajian Islami

Yusuf Mansur = Efek Harta Haram part 1 ----> Download

Yusuf Mansur = Efek Harta Haram part 2 ----> Download

Yusuf Mansur = Kun Fayakun part 1        ----> Download

Yusuf Mansur = Kun Fayakun part 2        ----> Download

Tuesday, April 10, 2012

Lapisan-Lapisan Atmosfer dalam Al-Qur'an





Bismillahirahmaaniraahim.

Assalamu'alaikum wr.wb sahabatku sekalian.


























Satu fakta tentang alam semesta sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an adalah bahwa langit terdiri atas tujuh lapis. 


 هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya : "Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS Al-Baqarah : 29)




ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ # فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَ
ى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ 


 Artinya : "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati. Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Fushilat : 11-12)



Kata "langit", yang kerap kali muncul di banyak ayat dalam Al Qur’an, digunakan untuk mengacu pada "langit" bumi dan juga keseluruhan alam semesta. Dengan makna kata seperti ini, terlihat bahwa langit bumi atau atmosfer terdiri dari tujuh lapisan.

 Saat ini benar-benar diketahui bahwa atmosfir bumi terdiri atas lapisan-lapisan yang berbeda yang saling bertumpukan. Lebih dari itu, persis sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur’an, atmosfer terdiri atas tujuh lapisan. Dalam sumber ilmiah, hal tersebut diuraikan sebagai berikut:

 Para ilmuwan menemukan bahwa atmosfer terdiri diri beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut berbeda dalam ciri-ciri fisik, seperti tekanan dan jenis gasnya. Lapisan atmosfer yang terdekat dengan bumi disebut TROPOSFER. Ia membentuk sekitar 90% dari keseluruhan massa atmosfer. Lapisan di atas troposfer disebut STRATOSFER. LAPISAN OZON adalah bagian dari stratosfer di mana terjadi penyerapan sinar ultraviolet. Lapisan di atas stratosfer disebut MESOSFER. . TERMOSFER berada di atas mesosfer. Gas-gas terionisasi membentuk suatu lapisan dalam termosfer yang disebut IONOSFER. Bagian terluar atmosfer bumi membentang dari sekitar 480 km hingga 960 km. Bagian ini dinamakan EKSOSFER. . (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 319-322)


Jika kita hitung jumlah lapisan yang dinyatakan dalam sumber ilmiah tersebut, kita ketahui bahwa atmosfer tepat terdiri atas tujuh lapis, seperti dinyatakan dalam ayat tersebut.


 1. Troposfer 

 2. Stratosfer 

 3. Ozonosfer 

 4. Mesosfer 

 5. Termosfer 

 6. Ionosfer 

 7. Eksosfer


Keajaiban penting lain dalam hal ini disebutkan dalam surat Fushshilat ayat ke-12, "… Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya." Dengan kata lain, Allah dalam ayat ini menyatakan bahwa Dia memberikan kepada setiap langit tugas atau fungsinya masing-masing. Sebagaimana dapat dipahami, tiap-tiap lapisan atmosfir ini memiliki fungsi penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia dan seluruh makhluk hidup lain di Bumi. Setiap lapisan memiliki fungsi khusus, dari pembentukan hujan hingga perlindungan terhadap radiasi sinar-sinar berbahaya; dari pemantulan gelombang radio hingga perlindungan terhadap dampak meteor yang berbahaya. 

 Salah satu fungsi ini, misalnya, dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut: 

 Atmosfir bumi memiliki 7 lapisan. Lapisan terendah dinamakan troposfir. Hujan, salju, dan angin hanya terjadi pada troposfir. 

 Adalah sebuah keajaiban besar bahwa fakta-fakta ini, yang tak mungkin ditemukan tanpa teknologi canggih abad ke-20, secara jelas dinyatakan oleh Al Qur’an 1.400 tahun yang lalu.

Subhanallah.. Wallahu'alam Bishawab.


SUMBER : Keajaiban Al-qur'an

Semoga Bermanfaat.

Wassalamu'alaikum wr.wb.




Mau Download Artikel Islami ?   -->  HERE

Sunday, April 8, 2012

Download Presentasi Islami *Update

Dakwah Sepenuh Hati             -->  Download

Sholat Khusyu'                        --> Download

Menjaga KeIstiqomahan           -->  Download

Istiqomah                               --> Download

Sehat Islami                            --> Download

Adab Makan & Minum             --> Download

Tafsir Surat Adzariyat 24-30    --> Download

Muliakan Diri dengan Ilmu       --> Download

Inspiring Education                 --> Download 

Problematika Remaja               --> Download 

Hikmah Isra' Mi'raj                  --> Download

Training Zakat                        -->  Download

Thursday, April 5, 2012

Jadilah Hamba yang takut Kepada-Nya

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh 


Jadilah Hamba yang takut Kepada Allah Subhana huwata'ala.


Mengapa ?


Langsung aja akhi wa ukhti, nih artikel nya di kutip dari berbagai sumber dan sedikit tanya-tanya ke Ustad Taaufik hehe...





Serpihan-serpihan kalam-Mu dalam kitab suci Al-Qur’an yang menjadi penuntun kehidupan, telah menuntun kami agar menjadi hamba-hamba yang takut kepada-Mu…tapi lagi dan lagi, kami senantiasa menjadi hamba yang diperbudak dan terjatuh dalam derasnya godaan nafsu dan syetan…hingga akhirnya jadilah dunia,materi, atau kesenangan lainnya menutup ketakutan kami kepada-Mu ya Rabb…


Subhanallah… “Takut” telah menjadi perbendaharaan kata dalam Kalam-Mu yang menjadi tuntunan bahkan tuntutan agar kami memiliki sifat tersebut…sebagaimana Engkau( Allah ) berfirman :


“…karena itu janganlah kamu takut kepada mereka,tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman”.[3:175] 

“…niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu,dan takutlah kepada-Ku saja.”[2:40]

 “Sungguh,orang-orang yang karena takut (azab) Tuhannya, mereka sangat berhati-hati,” [23:57]

 “ dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya,”[23:60]

 “Diantara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para Ulama”[35:28]


Oleh karena itu…Sebuah harapan (raja’) dalam Do’a hamba yang faqir ini…yang ingin menyertai rasa takut (khauf) yang kiranya engkau anugerakan sebagai penentram jiwa-jiwa kami…hingga menjadi laksana dua buah sayap yang terus mengepakkan sayapnya menyusuri kehidupan hingga batas akhir kami nanti.





“ Ya Allah berilah rasa takut kepada-Mu,yang dapat menghalangi dengan rasa takut itu antara kami dan bermaksiat kepada-Mu. Berilah ketaatan kepada-Mu yang dapat menyampaikan kami dengannya ke surga-Mu. Berilah kami keyakinan yang dapat meringankan musibah dunia yang menimpa kami…Ya Allah, berilah kami kepuasan dengan pendengaran-pendengaran kami, penglihatan-penglihatan kami, kekuatan-kekuatan kami selama Engkau member ihidup kepada kami, dan jadikanlah semua itu yang mewarisi kami (janganlah sampai Kau tinggalkan semua itu sebelum kami meninggal). Balaslah orang-orang yang berbuat aniaya kepada kami, tolonglah kami dalam menghadapi musuh-musuh kami, janganlah Engkau menimpakan cobaan dalam agama kami, janganlah engkau menjadikan dunia ini menjadi tujuan utama kami, dan jangan pula dijadikan puncak pengetahuan kami, serta janganlah Engkau jadikan orang-orang yang tidak mempunyai rasa belas kasihan kepada kami menjadi Pemimpin kami.”[HR.Tirmidzi].

Semoga setelah membaca artikel ini kita semua di berikan Hidayah oleh Allah .

Amiin.

Semoga bermanfaat ya akhi wa ukhti ...

Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh






Salam Ukhuwah dari Rohis SMKN 2 Palembang 
 

Member

Kembali ke atas Copyright © 2012 | Rohis SMKN 2 Palembang Designed by Ricky Kurniadi